Jumat, 27 November 2009

Menjadi Sayap bagi orang lain

Pernahkah anda kesepian ? Bagaimana suasana hati anda ketika itu? Kelabu dan dingin? Lalu bayangkan, dalam suasana begitu, tiba-tiba seseorang hadir dan membuat hati anda hangat dan bahagia. Rasanya wow…sungguh menyenangkan.
Kalau ada seseorang yang istimewa menyentuh kehidupan kita, maka tiba-tiba kita akan melihat betapa sebenarnya dunia bisa menjadi sangat indah dan berarti.
Orang lain menunjukkan kepada kita bahwa harapan dan impian khusus kita bisa membawa kita jauh-jauh, dengan membantu kita melihat kedalam dan mempercayai siapa diri kita. Kalau orang yang istimewa itu menyentuh kehidupan kita, maka mereka mengajarkan bagaimana caranya hidup.
Hubungan yang terjalin harusnya memang seperti itu. Karena kita adalah “malaikat-malaikat dengan satu sayap”. Untuk bisa terbang kita membutuhkan orang lain dan demikian pula sebaliknya. Membuat diri kita menjadi saluran berkat bagi seseorang, senyuman yang tulus dan tepukan dibahu, mungkin bisa menarik seseorang dari tepi jurang, daripada tendangan keras di pantat (maaf).
Sampai kapan pun manusia tidak pernah bisa hidup sendiri, karena sejak awal manusia dikondisikan untuk hidup berkomunikasi. Anda dan saya membutuhkan orang lain, dan orang lain membutuhkan anda.
Bukan hanya untuk menunjukkan kelebihan, namun juga untuk menunjukkan kelemahan anda. Anda memerlukan orang lain untuk membantu mewujudkan mimpi besar yang anda miliki. Orang lain memerlukan anda untuk mengasah sikap dan memperkaya pola pikirnya.
Kalau ini menjadi maksud dari sebuah hubungan, maka hubungan yang terjalin seharusnya memiliki nilai lebih. Ini berarti bukan hanya sekedar Say Hello, namun terciptanya sebuah hubungan yang mampu memberikan pengaruh. Sehingga pada akhirnya perubahan (yang positif tentunya) terjadi pada orang dengan siapa kita menjalin hubungan.
Menjadi Sayap Bagi Orang Lain
Susahkah menjadi sayap bagi orang lain ? Bisakah kita menjadi “alat Bantu” untuk orang-orang disekitar kita ? Yang terpenting adalah, jadikan diri kita sebagai sahabat bagi orang lain terlebih dahulu, maka sahabat akan mudah ditemukan. Sediakanlah telinga yang mau mendengar, dan hati yang mau memahami, serta tangan yang siap menolong, kita pasti akan tercengang melihat akibat yang ditimbulkannya.
Milikilah kasih dan kebaikan hati. Karena hanya inilah bahasa yang dapat didengar oleh orang tuli, dan yang dapat dilihat oleh orang buta. Hanya kasih dan kebaikan hati yang dapat menjembatani setiap perbedaan yang ada. Itu semua berada dalam keputusan yang akan kita buat pada hari ini juga.
Pambudi Nugroho

http://www.facebook.com/group.php?gid=83141696722

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih ya... :)